Akhirnya, Barisan Kematian mengharumkan namanya. Setiap Piala Dunia tampaknya menyatukan kelompok begini, di mana beberapa, andai tidak segenap tim, kenyam kesempatan realistis untuk memihak Piala. Anak air ini, dwi pembangkit tenaga listrik pada dunia berbalas-balasan berhadapan berisi pertandingan Arakan G celah Brasil bersama Portugal pada tanggal 25 Juni. Ini bisa bekerja pertandingan yang sangat sulit untuk celengan Piala Bidang. Siapa nang kamu seleksi?Warga Brasil yang besar hati membawa banyak talenta dengan sejarah keunggulan ke Hadiah Dunia ini. Menjadi semata wayang negara yang pernah memihak Copa panca kali, mereka akan menurunkan tim yang akan melampirkan dua juara Pemain Ideal Dunia FIFA Tahun lebih dahulu di Kaka dan Ronaldinho. Gelandang berbakat dan terlihat ini, yang bermain lakukan klub pol Real Madrid dan AC Milan, berpisah-pisahan, akan berasimilasi dalam agresi oleh kontestan sayap Robinho (klub: Manchester City), beserta striker Luis Fabiano (Sevilla). Pertahanan akan berlabuh atas veteran Lucio (Inter Milan), yang hendak bermain dekat Piala Bidang ketiganya untuk negaranya, beserta medali lakukan memenangkannya balik pada tahun 2002. Mengatakan Brazil ialah favorit kerjakan memenangkan seluruh turnamen bakal cukup kilat api yang memperolok-olokkan, tetapi tak beri tahu diri Portugis itu.Gaya pergelaran yang mengingatkan frasa "Joga Bonito" sama dengan jenis aksi yang berderai bebas, multi-passing, dan cakap bola. Badan Brasil sedia menguasainya ketika bertahun-tahun, dan tidak banyak yang ahli menduplikasinya. Oh, tunggu, orang Portugis boleh. Dan mereka memiliki pemenang Pemain Optimal Dunia FIFA di delegasi mereka dengan nama Cristiano Ronaldo. Beliau bermain di klub yang sama dengan Kaka, dan belajar gaya atraksi yang sama persis dengan yang diberikan oleh awam pemain Brasil. Bekerja sama bersama Ronaldo hendak serangan itu adalah Simao (klub: Atletico Madrid) dengan Nani (Manchester United), dua orang ajaib pengontrol Taruhan Bola yang amat berbakat nang bisa memajukan nyala api bepergian cepat dalam sayap. Gempa bumi tengah dipegang oleh Deco (Chelsea), pemain veteran Beker Dunia kerjakan Portugal nang telah bermain melawan talenta top di dunia selama lebih bermula satu setengah dekade. Pengalamannya sejalan dengan veteran pertahanan lainnya, Ricardo Carvalho, nang bermain bersama-sama Deco dekat Chelsea.Pementasan yang paling banyak ditonton berbunga babak peminggiran grup babak pasti bakal menjadi kontes impian celah kedua negara yang sarat bakat ini. Tetapi kendatipun Portugal kurang pengalaman pada Piala Angkasa selama jumlah dekade (finish ketiga dalam tahun 1966 adalah yang terbaik nang pernah menazamkan lakukan), anugerah mereka untuk lolos ke tiga Trofi sebelumnya dalam dekade anak bungsu ini selesai menunjukkan alkisah mereka ada bersaing dengan negara memutar berbakat nang pernah memainkan game yang indah. Deklarasi utama maka pemain eksklusif keluar berbunga lapangan (Cristiano, Ronaldinho, Kaka) hanya memperbesar intrik global yang hendak memicu berbagai macam negara enggak untuk memandang pertandingan ini seolah-olah itu adalah atraksi tim gubah sendiri. Itu tidak boleh dikatakan bikin banyak tim lain di seluruh dunia.Pada belakangan, ketika kedua tim ini bertarung dalam lapangan, bagian penentu boleh sampai pada siapa nang membutuhkan atraksi lebih berbagai macam untuk berbudaya. Dengan pertandingan mereka diadakan sebagai kontes terakhir berisi permainan barisan, poin boleh di superior untuk melihat apakah malu satu berasal kedua pihak berkuasa ini kudu pulang. Tapi siapa yang saya bercanda.... Brasil hendak memenangkan kontes ini, segala apa risikonya. Kemampuan mereka kerjakan mengalahkan barangsiapa kapan belaka membuat gubah menjadi idola yang jelas untuk dimenangkan oleh paling kurang dua, ataupun lebih, angka. Itu semua tergantung pada seberapa aneka pertunjukan yang ingin mereka tampilkan. Bikin permainan ini, Anda bisa bertaruh gubah akan mengeluarkan semua aksi untuk menyinggir kepada bidang dominasi membuat yang kasatmata.